PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi
dari Freeport-McMoRan
Copper & Gold Inc.. PT Freeport Indonesia menambang, memproses
dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan
perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di kabupaten Mimika, provinsi Papua, Indonesia.
Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan
perak ke seluruh penjuru dunia.
Berdasarkan
riset yang diadakan oleh Universitas Indonesia, sampai saat ini usaha PTFI
mewakilkan 1,59% dari semua kegiatan ekonomi di Indonesia dengan 300.000
karyawan Indonesia dan keluarganya bergantung pada PTFI untuk kelangsungan
hidup mereka. PTFI juga berkeinginan untuk terus berinvestasi dan menjadi
bagian dari Indonesia untuk jangka waktu yang lama.
Kontribusi
dan peranan PT Freeport Indonesia bagi negara :
- Menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 24.000 orang di Indonesia (karyawan PTFI terdiri dari 69,75% karyawan nasional; 28,05% karyawan Papua, serta 2,2% karyawan Asing).
- Menanam Investasi > USD 8,5 Miliar untuk membangun infrastruktur perusahaan dan sosial di Papua, dengan rencana investasi-investasi yang signifikan di masa datang.
- PTFI telah membeli > USD 11,26 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992.
- Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, PTFI telah memberikan kontribusi lebih dari USD 37,46 Miliar dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap pemerintah Indonesia hingga lebih dari USD 6,5 Miliar dalam waktu empat tahun mendatang dalam bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.
- Keuntungan finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat tahun terakhir adalah 59%, sisanya ke perusahaan induk (FCX) 41%. Hal ini melebihi jumlah yang dibayarkan PTFI apabila beroperasi di negara-negara lain.
- Kajian LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan Indonesia di 2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi Papua, dan 95% untuk PDRB Mimika.
- Membayar Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia.
- Membiayai >50% dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui sektor tambang di Indonesia.
- Membentuk 0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.
- Membentuk 44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.
Analisis : Menurut saya
kontak kerjasama mengenai PT. Freeport tidak diperpanjang saja karena sangat
banyak kerugian yang sudah dialami Indonesia dengan melakukan kerjasama
tersebut. Menurut saya Indonesia harus mampu mengelola tambang tembaga,
emas, dan perak di Grasberg sendiri pada 2021 nanti. Karena dengan demikian akan meningkatkan
pendapatan serta perekonomian Negara Indonesia.
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar