SBY dilantik sebagai presiden keenam Republik
Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004 bersama wapresnya Jusuf Kalla yang
kemudian kembali terpilih di Pemilu 2009 bersama wapresnya Boediono. Sejak era
reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia
pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil
terpilih kembali untuk periode kedua.
1. Periode Pemerintahan Jilid I
Pada periode kepemimpinannya yang pertama, SBY
membentuk Kabinet Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden
Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004
dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden
Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah
melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden
melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.
Program pertama pemerintahan SBY-JK dikenal
dengan program 100 hari. Program ini bertujuan memperbaiki sitem ekonomi yang
sangat memberatkan rakyat Indonesia, memperbaiki kinerja pemerintahan dari
unsur KKN, serta mewujudkan keadilan dan demokratisasi melalui kepolisian dan
kejaksaan agung. Langkah tersebut disambut baik oleh masyarakat. Secara umum
SBY-JK melakukan pemeriksaan kepada pejabat yang diduga korupsi. Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) diberi kebebasan oleh presiden melakukan audit dan
pemberantasan korupsi. Hasilnya telah terjadi pemeriksaan tersangka korupsi dan
pejabat pemerintahan sebanyak 31 orang selama 100 hari.
Adapun Visi dan Misi Masa pemerintahan SBY-JK tahun 2004- 2009
a. Visi
• Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman, bersatu,
rukun dan damai. • Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang menjunjung
tinggi hukum, kesetaraan dan hak-hak asasi manusia.
• Terwujudnya perekonomian
yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta
memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.
b. Misi :
•
Mewujudkan Indonesia yang aman damai
• Mewujudkan Indonesia yang adil dan
demokratis
• Mewujudkan Indonesia yang sejahtera
2. Periode Pemerintahan Jilid 2
Pada
periode kepemimpinannya yang kedua, SBY membentuk Kabinet
Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Boediono.
Visi dan Misi pemerintahan SBY-Boediono 2009-2014
a. Visi :
- TERWUJUDNYA INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR
- Melanjutkan
Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera
- Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
- Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
b. Misi :
- MEWUJUDKAN INDONESIA YANG LEBIH
SEJAHTERA, AMAN DAN DAMAI DAN MELETAKKAN FONDASI YANG LEBIH KUAT BAGI INDONESIA
YANG ADIL DAN DEMOKRATIS.
- Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Indonesia untuk
mencapai Kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
- Melanjutkan upaya
menciptakan Good Government dan Good Corporate Governance.
- Demokratisasi
Pembangunan dengan memberikan ruang yang cukup untuk partisipasi dan
kreativitas segenap komponen Bangsa.
- Melanjutkan penegakan hukum tanpa
pandang bulu dan memberantas korupsi.
- Belajar dari pengalaman yang lalu dan
dari negara-negara lain, maka Pembangunan Masyarakat Indonesia adalah
pembangunan yang inklusif bagi segenap komponen bangsa.
secara garis besar, ada delapan
kebijakan pemerintahan SBY
yang paling banyak disorot, yakni :
1. Penghematan Listrik
Bulan Juli 2008, pemerintah meminta semua
pihak untuk melakukan penghematan energi. Kebijakan ini dinilai cukup berhasil
dalam mendorong kesadaran masyakat akan pentingnya menghemat energi. Namun di
pihak lain, banyak yang menilai kebijakan ini hanya retorika belaka.
2. Outsourcing Perburuhan
Desakan buruh untuk menghapus praktik
outsourcing perburuhan,tidak digubris pemerintahan SBY. Malah, dikeluarkan
Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri pada tanggal 24 Oktober 2008 yang
menyatakan, bahwa kenaikan upah tidak boleh melebihi pertumbuhan ekonomi
nasional (artinya kenaikan upah minimum tahun 2009 dan 2010 tidak boleh naik
lebih dari 6%).
3. Privatisasi BUMN
Privatisasi BUMN merupakan kebijakan dari
pemerintahan lama sesuai kesepakatan negara donor (IMF) dengan Indonesia dan
diteruskan oleh pemerintahan SBY. Namun transparansi dalam proses privatisasi
masih menjadi persoalan utama.
4. Penyelesaian Lumpur Lapindo
Pemerintah menyatakan kasus Lumpur Lapindo
menjadi bencana nasional. Keputusan ini jelas merugikan keuangan negara, karena
dengan status bencana nasional, maka negara harus turut tanggung renteng (ganti
bersama) dengan grup Bakrie, perusahaan yang dianggap paling bertanggung jawab.
5. Pendidikan (Ujian Nasional)
Pemerintahan SBY mengambil alih ‘kekuasan’
sekolah untuk menentukan kelulusan siswa dengan mengadakan Ujian Nasional (UN).
UN dianggap hanya mematok kemampuan siswa berdasarkan nilai-nilai akademik
semata.
6. Pemberantasan Korupsi
Pemerintah memang terlihat melakukan berbagai
upaya untuk memberantas korupsi, namun menurut laporan Indonesia Corruption
Watch (ICW), praktik korupsi masih terus menjamur, dan pemberantasan korupsi
berkesan tebang pilih.
7. Konversi Minyak Tanah Ke Gas
Kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji pada
2006 memang bertujuan baik, yaitu mengurangi subsidi minyak tanah yang nilainya
sekitar Rp 30 triliun. Namun dalam pelaksanaannya terlihat kurang matang,
sehingga menimbulkan masalah di masyarakat. Diantaranya, masalah distribusi dan
ketidaksiapan masyarakat menggunakan energi gas.
8. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Lantaran harga minyak dilepas sesuai harga
pasar, maka ketika harga minyak tinggi, pemerintah mengeluarkan kebijakan
menaikkan harga BBM alias menurunkan subsidi BBM. Dana hasil penurunan subsidi
itu kemudian di substitusi dengan cara pembagian BLT. Tapi menurut INFID
(International NGO Forum on Indonesian Development), pemerintahan SBY telah
melakukan kebohongan publik dengan menyatakan bahwa sumber pembiayaan BLT bukan
berasal dari utang. Padahal temuan INFID mengungkapkan, dana BLT didapat dari
utang World Bank dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Ada beberapa Kebijakan-kebijakan
lain yang dilakukan pada masa pemerintahan SBY diantaranya :
o
Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
o
Konversi minyak tanah ke gas.
o Pembayaran utang secara bertahap kepada badan
PBB.
o Buy
back saham BUMN
o
Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil.
o
Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
o
Meningkatkan sektor pariswisata dengan mencanangkan “Visit Indonesia
2008″.
o
Pemberian bibit unggul pada petani.
o
Pemberantasan korupsi melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
MAKASIH KA
BalasHapus